Matahari telah beranjak tenggelam beberapa lama. Orang kebanyakan bahkan sudah mulai masuk ke peraduan atau setidaknya tengah asyik bercengkerama dengan hangatnya keluarga. Namun geliat kehidupan baru mulai berdetak di sana.
Selamat datang di pasar Kobong. Surga belanja hasil laut di Semarang, konon katanya.
Sejujurnya saya tidak tahu di mana letak gerbang utama. Tidak menemukan lokasi plang papan nama seperti layaknya pasar besar di kota umumnya.
Di pasar ini tersedia bermacam hasil laut. Cumi, udang, aneka bentuk kerang, hingga jenis-jenis ikan yang saya tidak tahu namanya saking banyaknya. Bahkan saya berjumpa dengan bayi hiu! Semoga bukan jenis yang dilindungi ya.
Basah, becek, bau amis bercampur bau keringat manusia. Aroma khas pasar tradisional. Tapi selalu membuat saya jatuh cinta.
Atmosfer kerja keras dan semangat membumbung di udara. Tapi persaudaraan juga kental terasa. Di sudut satu dua orang melepas penat dengan berbaring di bangku seadanya. Beberapa bekerja sambil sesekali melempar canda. Dengen tetap fokus memilah dan memilih ikan, mereka dengan senang hati menjawab beberapa pertanyaan saya dengan ramah. Ah, saya suka budaya kerja mereka.
Lokasi pasar Kobong tak jauh dari pelabuhan Tanjung Emas. Jika kalian hendak mampir, mampirlah saat pukul 21.00 atau setelahnya. Jika bingung dengan panduan google maps, pakai saja GPS manual alias gunakan penduduk setempat. Jangan lupa bertanyalah dengan sopan. Mereka akan menjawab dengan senang.
Selamat berpetualang di pasar Kobong. Kemudian kabarkan padaku, apa kalian juga suka belanja di sana?
Waah seger2 ya ikannya, di sana bisa tawar-menawar apa harga pas?
ReplyDeleteIya seger bangets. Tenang mbak rahmi, bisa ditawar tapi akunya yang ga pinter nawar. Haha
DeleteWah segar banget ikannya dan beragam, harus makan ikan karena sehat dan baik buat tubuh dibanding daging 😀
ReplyDeleteIyaps mbak Vit, makan ikan biar sehat
DeleteKalo di Surabaya namanya Pasar Pabean...
ReplyDeleteMbak suka belanja di pasar ya? Saya kok sampek udah nikah gini masih susah disuruh ke pasar tradisional.. hehe.. #tepokjidat
Suka, sekalian belajar motret mbak. Hehe.
DeleteKalau di Surabaya aku biasanya ke pasar ikan yang di Kenjeran. Ke pasar pabean dulu pernah pas disuruh ibu beli kerupuk emping 😁
Aku suka ke pasar tradisional.. lebih banyak pelajaran hidup, hal-hal yang bisa dipotret, dan suasana kebatinan yang syahdu dibanding ke mal dan pasar modern. Tinggal, memang perlu waktu khusus dan niat utk kesana karena ga bs tiap saat ke pasar tradisional. Kalau hal2 simpel beli di minmarket or supermarket dkat rumah.
ReplyDeletePasar ikan Kobong dinarasikan layaknya puisi. Aku sukak.
ReplyDeleteMbak, aku sedih. Itu bayi hiu banyak banget. Padahal mereka termasuk hewan yang dilindungi. Enggak boleh diburu. Hicks....
ReplyDeleteWaah kenapa harus jam 21 kak? Biar masih seger dari laut langsung ya? Aaaah aku jadi ingin masak cumi-cumi tuuuuh :3 hmm itu bayi hiu banyak banget takut yang dilindungi..
ReplyDeletemantab ih ikan, aku suka makan ikan panggang, kalau ke sini tinggal pilih ikan yang mana yang akan diolah sepertinya, terus tinggal masak. pasti enak, karena ikannya segar-segar...........jadi mupeng
ReplyDeleteDuh suka banget banyak dijual ikan segar, paling seneng kalau belanja ikan segar hasil tangkapan laut, anak-anak juga suka makan ikan, sayang di Bandung tidak ada pasar khusus jual ikan hasil tangkapan laut, ada di supermarket harganya mahal
ReplyDeleteWah kalau ke Semarang mau cari ikan segar wajib ke sana ya.
ReplyDeleteBtw namanya unik ya "kobong" emang pernah terbakar gtu mbak?
Saya juga paling senang kalau lihat hasil laut yang masih segar-segar. Rasanya ingin dibeli semua terus diolah jadi masakan favorit keluarga kami. Meskipun bau amis, tapi seneng lihat ikan segar.
ReplyDeleteaku seneng banget sama ikan, apalagi sama ikan salmon. beh senengnya bukan main kak.
ReplyDeleteSuka liat dagangan dan interaksi di pasar tradisional. Menunjukkan Indonesia debenarnya, ramah dan hangat. Tapi itu ada ikan hiunya ya kak? Sayang bangt klo itu beneran hiu. Ngga boleh dijual seharusnya
ReplyDeleteKenapa namanya pasar kobong ya? Kalau di sini ada tempat pelelangan ikan. Yg punya duit, lelang ini itu ya kecil. Aku pernah nntn dan cuma bengong
ReplyDeleteBtw, cuminya gedhe dan seger. Baby Hiunya duh....
Seriously itu ada baby shark dudududuu .. Aku pernah mmpir ke pelelangan ikan gitu didaerah pngandaran, dan memang wangi ny kurang enak dhidung tp lihat ratusan ikan memanjakan mata bnget,duh jdi pngen cumi bakar.
ReplyDeleteJujur sih, pasar ikan memang sering menjadi kunjungan wajibku tiap minggu waktu aku tinggal di Riau. Dulu, aku suka dengan ikan senangin, ikan yang dulunya ada di Riau, tidak ada di Padang dan tiba-tiba di Jogja muncul lagi jenis ikan itu. Sempat menemani masa indah di langit2 mulut. Ah, entah kenapa akhir-akhir ini, aku sering merasa eneg ketika nyoba beberapa ikan. Terutama ikan lele.
ReplyDeleteEntah kenapa pas baca tulisan ini jadi ingat sama tempat penampungan ikan di daerah Cilacap, Jawa tengah bagian Selatan.
ReplyDeletePerihal. Riuhnya orang-orang saling menawarkan harga, ada yang rela denga sebuah harga, ada yang minta bonus beberapa ikan lagi, sungguh menyenangkan bisa rebutan ikan setelah kepulangan para nelayan
Meski bau amis dan becek entah kenapa aku suka banget loh ke pasar ikan.. Betah aja liat berbagai macam ikan dan rasanya pengen ku beli semua. Bayi hiu yg foto ketiga itu ya? Rupanya banyak juga hiu di perairan indonesia ya
ReplyDeleteWanh ikanya seger2 Mbakkkk
ReplyDeleteJadi pengen makan ikan bakarrr huhuhu..
Enak nggak sih daging ikan hiu?
lengkap banget ya ikannya.. murmer juga ya kalau langsung gini. beneran ada anak hiunya?
ReplyDelete