alun-alun Trenggalek |
Pro sederek
monggo tindak Trenggalek
Kutho cilik pabrike tempe kripik
Alen-alen wis ana wiwit biyen
Uga jajan warna-warna camilan...
Kutho cilik pabrike tempe kripik
Alen-alen wis ana wiwit biyen
Uga jajan warna-warna camilan...
Ah, begitu banyak kenangan tentang kota ini. Betapa tidak,
lahir dan menghabiskan masa kecil hingga
dewasa di kota ini adalah takdir indah yang sudah Tuhan beri. Setiap sudutnya
punya catatan cerita tersendiri. Begitu emosional dan sentimentil.
Tempe kripik dan alen-alen. Salah satu jenis makanan khasnya.
Lidah dijamin bergoyang karena rasanya yang tidak mudah dilupa. Rasa daun jeruk
yang kuat dalam setiap gigitan tempe kripik dan renyahnya alen-alen berwarna
kuning terang. Tenang, pewarnanya dari bahan alami, tanpa pengawet tentu saja.
Apa maneh
kembang cengkeh sik akeh
Wohe duren
yen panen ora leren
Uga salak
yen panen pancen mrajak
Pari jagung
dele ne ledhung-ledhung...
Trenggalek adalah kota pertanian. Segala macam
tanaman tumbuh ditanahnya yang subur. Cengkeh misalnya. Pada masa orde baru,
kebun cengkeh tersebar hampir di seluruh wilayah Trenggalek. Masa itu adalah
masa dimana petani cengkeh begitu makmur.
Durian dan salak menjadi salah satu produk
buah yang terkenal di Trenggalek. Durian yang memesona dengan daging buah yang
tebal dan rasa serta aroma yang kuat. Satu kata untuknya, nikmat!
Sejauh mata memandang, kota Trenggalek
dikelilingi gunung, sawah dan ladang. Padi, jagung, kedelei semua tumbuh subur
disini. Hey, tanah ini benar-benar kaya Bung!
Guo lowo
papan pariwisata
Kang
manggone ana ing watulima
Pantai
Pelang endahe pancen kondang
Pantai Prigi
bisa andudut ati
Pecinta wisata? Kotaku surganya. Ada Gua Lowo
(Gua Kelelawar) yang adalah gua terpanjang di Asia Tenggara. Tak perlu kau
ragukan pesonanya. Pantai Prigi dan Pelang hanya sebagian kecil dari
pantai-pantai indah di Trenggalek. Sebagian besar pantainya masih perawan,
belum tersentuh eksploitasi berlebihan sebagai dampak modernitas. Begitu menggoda
untuk dijajaki.
Wayah sore
tindak o alun-alun
Katon rame
endahe gawe gumun
Muda mudi
akeh sing padha ngumpul
Nanging aja
banjur terus ngelantur.
Kini, kota tercinta itu memanggil kita, anak-anak yang
lahir dari rahimnya untuk kembali. Kota berjuta potensi itu menunggu kita untuk
berkumpul kembali. Di bawah rindangnya pohon di alun-alun. Seperti saat dahulu
kala. Saat kita masih kanak-kanak dan remaja. Menggambarkan mimpi-mimpi kita
disana.
Kini, kota tercinta itu memanggil kita, untuk
membangunnya. Membuatnya menjadi semakin istimewa. Mari, kita sambut
panggilannya. Dengan penuh semangat dan cinta.
Comments
Post a Comment