Sejak follow akun salah satu
financial planner di IG, hidup saya tidak tenang. Rasanya ada yang salah.
Pengen belanja tapi eman-eman, pengen beli ini itu tapi sayang dan lain
sebagainya. Ada sih tabungan yang belum seberapa itu, tapi apa cukup?
Kadang juga jadi kepikiran, ntar
kalau udah pensiun gimana nih kita. Kami berdua bukan PNS yang bakalan seumur
hidup dijamin pemerintah. Jadi yah kudu ada sesuatu yang disiapkan mulai
sekarang buat bekal nanti di hari tua.
Kegaulauan itu terus berlanjut.
Sampai kemudian datang tawaran dari Mbak Yuni, salah satu mama bloger hits di
Surabaya.
“Mau ikutan kelas investasi ga,
Flo..?”
Aw. Alhamdulillah. Pucuk dicinta
ulam pun tiba. Semesta mendukung.
Adalah kelas investarian yang digagas oleh Manulife Asset Management. Sedianya kelas ini akan dibagi menjadi 4 bagian. Kelas pertama sendiri dihelat di Bangi Kopi, hari Sabtu tanggal 28 Juli 2018 kemarin. Saya tentu saja dengan penuh semangat bertekad mengikuti kelas ini sampai selesai.
Mengosongkan gelas, menuntaskan rasa ingin tahu dan mengakhiri masa kegalauan.
Nabung dan Investasi
Bersama pak Legowo, Presdir
Manulife Assets Management, pelajaran berat ini terasa jauh lebih menyenangkan.
Contoh dan analogi beliau begitu real dan dekat dengan kehidupan kita
sehari-hari.
Selama ini kita atau saya beranggapan
bahwa menabung adalah salah satu upaya untuk mengamankan masa depan. Selama ini
pula saya berpikir bahwa menabung di bank baik konvensional atau syariah selalu
aman. Di kelas ini saya benar-benar seolah dihempaskan kembali ke masa lalu
saat saya menekuni kelas manajemen investasi di jaman kuliah dulu. Iya, saya
ini lulusan akuntansi. Dan buta masalah investasi. Duh, malu!
Guys, saya lupa pada yang namanya
inflasi. Maling tak kasat mata yang diam-diam menggerogoti nilai uang kita.
Misalnya nih, jika saat ini kita punya uang 50 ribu kita bisa membeli 5 kg
beras. Apakah 20 tahun lagi 50 ribu yang ada di rekening itu mampu untuk
membeli 5 kg beras? Itulah yang namanya inflasi. Emang pemerintah enggak bisa
menghentikan laju inflasi? Hehe, selama alat tukar kita bukan emas/dinar
inflasi akan tetap ada. Sudah ya, jangan bahas itu lebih lanjut. Nanti bakalan
merembet ke teori uang dan lain sebagainya. Kita fokus ke investasi aja :D
Wait, emang bedanya apa sih
antara menabung dan investasi?
Perbedaan utamanya adalah pada
tujuannya. Jika menabung bertujuan untuk menyimpan maka investasi tujuannya
adalah untuk mengalahkan inflasi.
Mau investasi di manapun kita
selalu perlu uang, pengetahuan dan
waktu. You name it property misalnya. Saham
atau juga emas. What, emas? No ya. Emas bukanlah investasi. Emas itu alat lindung
nilai, alias hedging. Tapi bukan investasi. Lantas buat yang masih newbie kayak
saya, apa dong investasi yang tepat? Secara mau beli property duit masih cekak.
Saham enggak ngerti ilmunya.
Hmm.. mungkin ini jawabannya.
Reksa Dana dan Cara Kerjanya
Secara umum pengertian reksa dana
adalah program investasi yang menggabungkan modal dari banyak investor dan
berinvestasi ke beragam bla..bla..bla...
Duh, ribet deh bahasanya.
Analoginya gini, reksa dana itu
kayak arisan. Ada bandar 1 yang tugasnya ngumpulin duit dan belanjain duitnya dari
anggota arisan. Bandar 1 ini dalam reksa dana namanya manajer investasi. Lalu ada
bandar 2, tugasnya nyatat duit, namanya bank custodian. Bandar 1 dan bandar 2
ini enggak saling kenal, enggak sodaraan tapi mereka saling kontrol. Si bandar
1 alias manajer investasi diawasi ketat oleh OJK (Otoritas Jasa Keuangan)
sedangkan bank custodian of course dibawah pengawasan Bank Indonesia.
Ada beberapa keunggulan investasi
di reksa dana.
1. Fleksibel,
banyak pilihan produk sesuai kebutuhan investasi
2. Liquid,
gampang dicairkan kalau sewaktu-waktu butuh
3. Aman,
karena terdaftar dan berada di bawah pengawasan OJK tadi
4. Bukan
obyek pajak. Jadi pas lapor SPT, potensi keuntungan dari reksa dana tetap
dicantumkan di sisi harta tapi tidak termasuk pada penambahan pendapatan, gitu.
5. Terjangkau.
Investasi ini dimulai 10 ribu saja lho. Wow ngets yes!
Jenis produk/ unit reksa dana ada
beraneka: Reksa dana pasar uang, reksa dana pendapatan tetap, reksa dana
campuran dan reksa dana saham. Buat yang newbi disarankan pakai reksa dana
pasar uang dulu. Karena makin ke belakang itu makin berisiko. Meski makin gede
juga kemungkinan gain (keuntungannya).
Jadi kalau sudah siap
berinvestasi, kalian bisa melakukan pembelian unit (subcription) ke unit yang
kalian pengen. Ini dibantu oleh manajer investasi tadi. Karena pentingnya peran
manajer investasi, kita kudu bener-bener memastikan kredibilitas dan sepak
terjang si manajer. Jangan main iya-iya aja ya.
Setelah membeli unit, kalian akan
mendapatkan laporan berkala tentang hasil fluktuasi nilai unit yang kalian
punya. Naik atau turun tergantung gimana performance nya dia.
Jika kalian merasa telah cukup
dengan performance unit kalian, dan kalian pengen mencairkan boleh aja. Dan silakan
menikmati hasilnya.
Nah di antara waktu itu, kalian
bisa lho switching dari satu unit ke unit yang lain. Kayak misal awalnya beli
unit reksa dana pasar uang eh tiba-tiba pengen switch ke reksa dana pendapatan
tetap. Bisa banget. Atau setelah switch ke reksa dana pendapatan tetap eh
ngerasa ga cocok pengen balik lagi ke reksa dana pasar uang juga monggo. Hehehe.
Seru ya belajar tentang reksa
dana? Saya sih yes *ga tau kalau mas Anang :D
Satu prinsip yang harus dipegang kalau mau berinvestasi ya guys,
"High risk high return, low risk low return, no risk no return"
So, kalau sampai ada orang yang nawarin kalian investasi dengan iming-iming low risk tapi high return, percayalah itu pasti bodong. Udah, gitu aja.
Buat kelas pertama ini baru segitu aja. Saya bakalan update tentang kelas Investarian yang 2 nanti in syaa Allah
bulan September. Tapi kalau kalian ga sabar, kalian bisa kontak di www.klikMAMI.com. Ada mbak Lani eh Layanan
Investasi yang ada saban hari pukul 08.00-22.00.
Stay tune ya, happy investing
investarian!
Waah aku baru tau klo emas itu hedging. Reksadana pernah coba tp ga dilanjut heuheu
ReplyDeleteTapi invest saham yak? Heheheh
DeleteAku belum pernah coba keduanya.
ReplyDeleteMasih mau baca2 into lagi, agak takut kalau rugi banyak. Thanks infonya mba :)
RD bisa mulai dari 10 ribu rupiah aja kok mbak. Murce lah buat belajar nyobain
Deletememang ada banyak pilihan di luar sana..harus pandai-pandai memilahnya ya
ReplyDeleteEiyyymmm. Kudu pinter milih biar ga gampang dipengaruhi orang. Hehehe
DeleteMemang suka bingung milih antara menabung atau investasi..tapi aku juga lagi mempelajari reksadana sih
ReplyDeleteShare juga dung mbak hasil belajar RD nya
DeleteMenarik yaa...mainan reksa dana.
ReplyDeleteDulu Bapak rahimahullah belajar Reksa Dana. Tapi berakhir gak baik eunk...
Hanya saja,
mungkin kita bisa mikirnya, gak ada menanam sesuatu tanpa resiko yaa...
Iya mbak, investasi pasti ada risikonya. Kalau investasi tanpa risiko, pastilah itu bodong.
DeleteInvestasi dengan reksadana juga banyak menjadi pilihan nih, cuma kalau saya masih belum bermain ke Reksadana. Setelah baca ini jadi ada referensi nih.
ReplyDeleteDiseriusin aja mbak, jangan dimainin. Pedih euy dimainin doang mah #ehgimana😜
DeleteDulu awal-awal investasi di reksa dana belum banyak cabang bank yang menerima, hanya yang ada petugas khusus reksa dananya saja. Senangnya sekarang makin mudah transaksi reksa dana dengan banyaknya sekuritas dan cabang bank pembantu yang bisa memproses transaksi reksa dana
ReplyDeleteBelom pernah coba invest ke reksadana. Sejauh ini baru via asuransi konvensional aja hehe kayanya perlu juga nih mempelajari RD.
ReplyDeleteDari dulu mau mencoba reksadana tapi gagal melulu. Akhirnya skarang aku mencoba untuk menabung nih mba
ReplyDeleteWah menarik mbak ulasannya. Kebetulan saya memang lagi nyari2 info soal reksadana gtu. Ntr boleh donk colek2 kalau udah ada update ttg kelas investeriannya yaaa :D
ReplyDeletewah aku juga nih udah lama tertarik mau ikutan reksadana tapi maju mundur. sementara ini jadinya nabung emas dulu
ReplyDeleteKalau mau invest, banyak yang harus dipelajari pemula, ya.
ReplyDeleteUwoooo ini ilmu dasar yaaa. Iya sih, nggak begitu ribet penjelasannya. Aku mulai paham soal reksadana. Kukira ribet banget. Ternyata enggak juga, asal siap belajar ya
ReplyDeleteKalau dulu disarankan orang tua untuk menabung sedangkan sekarang zamannya sudah berbeda. Paling penting adalah investasi agar hidup dan masa depan menjadi cerah. Rasanya aku harus berinvestasi sekarang
ReplyDeleteSampai sekarang, belum ada minat buat pelajari tentang reksa dana, Ya, pastinya akan coba-coba sih, semoga aja halal. Keluarga juga belum pernah coba itu sih. Galaunya sih, ya.. high risk high return itu, tidak sesuai dengan prinsip ekonomi kan pada intinya. Tapi, ditunggu informasi soal kelas keduanya, Kak.
ReplyDeleteKalau diliat dari resiko sih enakan nabung, ya. Ndak ada resikonya, tapi return-nya tidak sebanyak reksadana.
ReplyDeletepernah nabung di reksadana tapi nggak dicek lagi, hehehe katanya sih lebih menguntungkan ya, tapi belum fokus nih
ReplyDeleteWahh,, kalo emang dihadapkan dengan nabung ato reksadana, ya jelas reksadana lah.. hahaha
ReplyDeleteMenabung ya bunga nya gak seberapa, untuk mode investasi lebih jelas, kita tanam uang, dapat hasil.
Tinggal cari badan investasi terpercaya buat invest ya flo... Any rekomended.. Please assist..
ReplyDelete