taken from www.suara.com |
Berada di lingkungan teman-teman yang sudah cukup
dewasa seringkali melahirkan banyak cerita. Apalagi, ga jauh lah dari urusan
lelaki dan wanita idaman. Sudah sering banget lah kalau sekedar curcolan di
tengah becandaan serius semacam,
"Mamaku udah sering nanyain kenapa malem minggu
di rumah terus.."
"Aku mulai males lho dateng ke acara keluarga.
Ditanyain jodoh mulu.."
Curhatan di atas kemudian berkembang kesana kemari dan
bermuara pada statement,
"Kenalinlah, kalau ada sodara atau temen yang
bening.."
yaelaah.. Hahah:D
Karena keseringan mendengarkan keluhan seperti itu,
akhirnya iseng juga deh coba-coba ngenalin beberapa temen yang cocok, menurut
versi saya. Kalau istilah kekiniannya sih, jadi Mak Comblang. Xixixi.
Ada yang berlanjut temenan, ada yang nekad kemudian
pacaran tapi yang lebih banyak jadi sekedar menuh-menuhin kontak whats app
dan bbm. Enggak di follow up. Secara pribadi saya woles
aja, lagian dari awalnya juga kan emang cuma buat nambah temen, memperluas
pergaulan.
Epiknya nih ada juga yang minta sekalian difasilitasi
buat taarufan. Jegher!!
Jadi ceritanya ada seorang temen saya, temen baik
sejak jaman es em pe. Perempuan ini sebut saja namanya Kirana. Di usia nya saat
itu Kirana begitu ingin bersegera menikah. Sering banget kami curhat-curhatan
sampai malem banget. Lingkungan kerja membuatnya merasa segera menikah adalah
jalan keluar yang baik untuknya. Kerjaan yang mayoritas koleganya sudah berumur
emang suka bikin gitu kali yak? ehehe:p
Ga pake lama, saya kenalin lah Kirana sama senior saya
di kampus dulu. Sebagai bahasa sandi, kami memanggilnya sebagai Mas Keong.
Seperti disinggung di atas, metodologi *aelah metodologi yang saya buat
mengenalkan juga bukan asal-asalan. Menurut saya, dari beberapa sudut pandang
dan latar belakang mereka cocok. Sama-sama punya pemahaman agama yang baik,
latar belakang keluarga yang mirip dan sama-sama PNS di luar Jawa. Kepribadian
mereka pun saling melengkapi. Mas Keong yang serius all the time ketemu
Kirana yang doyan ngebanyol. Harusnya sih akan cocok. Harusnya.
Ternyata kenyataan ga seindah dan sesederhana
perhitungan saya. Proses mereka baru sampai pertukaran biodata. Kemudian stuck
lama. Lama sekali. Bolak-balik Kirana menanyakan kepastian Mas Keong ke saya.
Saya juga bolak balik mendesak Mas Keong untuk segera memberi kepastian. Lanjut
atau Stop. Alasan Mas Keong adalah karena guru ngajinya masih sibuk dan belum
bisa mem-follow up. Saya jelas nggak bisa apa-apa lagi.
Selang satu bulan kemudian, Kirana curhat lagi,
panjang dan lebar. Dia memutuskan untuk menghentikan proses tersebut. Secara
sepihak saya juga mendukung keputusan Kirana. Jemuran aja digantung jadi
kering, apalagi perasaan. Ye kan?!
Dan itu adalah keputusan yang sangat tepat. Karena
saat kabar itu disampaikan ke Mas Keong diapun tidak memberikan tanggapan yang
cukup berarti. Later, saya baru tahu disaat tersebut ternyata Mas Keong
masih punya ‘urusan’ dengan perempuan lain yang belum selesai. Hiiisssh!!! *kirim
palu melayang ke Indonesia Timur
Mereka berdua segera move on, alhamdulillah.
Tinggallah saya yang masih #terjebaknostalgia. Ternyata jadi Mak
Comblang gagal bikin galau juga.
Sampai kemudian tibalah kesempatan lainnya. Tawaran
dari seorang sahabat baik saya untuk menjadi Mak Comblang lagi. Mak Comblang
syariah.
Kami memfasilitasi sahabat dia, lelaki. Dengan sahabat
adek saya, perempuan. Si gadis tinggal di Gresik, si jejaka tinggal di Bogor,
mak comblangnya di Surabaya dan Semarang. Ampun deh!!!
Tidak seperti pengalaman pertama saya yang penuh #deramah,
proses yang ini terasa begitu cepat dan mudah, alhamdulillah. Allah Maha
Baik, Januari 2016 mereka memulai proses taaruf ini. Awal Februari kemarin
mereka sudah lamaran. Saat ini kabar terakhir mereka sedang sibuk menyiapkan
dokumen-dokumen yang diperlukan untuk menggelar pernikahan di bulan April, in
syaa Allah.
Tiada kata yang mampu terucap selain syukur dan syukur
pada Dia, Dzat yang Maha Mengatur dan Maha Memudahkan.
Saya bahagia sekaligus terharu, begitu indahnya saat
Kuasa Allah telah bekerja. Semoga Allah memudahkan dan melancarkan persiapan
kalian, semoga perjalanan kalian menuju surga penuh berkah dalam naungan cinta
kepadaNya, Sang Pemilik Cinta.
Alhamdulillah, saya ga kapok jadi Mak Comblang lagi.
Ada yang mau daftar?
Xixixi:D
Comments
Post a Comment