Mengapa harus menantimu
saat ribuan paku menancap kuat di hatiku
saat semua sakit hanya aku yang tahu
saat menantimu hanya menyisakan linangan airmata di pipiku
Mengapa harus menantimu
saat malam hanya menyisakan pekat
tanpa wajah rembulan yang membuatku sanggup menatap bola matamu
Mengapa harus menantimu
dalam kesepian dan kesendirian
dalam diamnya detik-detik yang panjang
dalam hampa dan kosong tanpa tepian
Mengapa harus menantimu
jika yang kurasakan hanya luka
jika yang tersisa hanya asa siasia
jika tak tahu apa yang ku damba masih ada
Tapi, ternyata aku masih menantimu.
saat ribuan paku menancap kuat di hatiku
saat semua sakit hanya aku yang tahu
saat menantimu hanya menyisakan linangan airmata di pipiku
Mengapa harus menantimu
saat malam hanya menyisakan pekat
tanpa wajah rembulan yang membuatku sanggup menatap bola matamu
Mengapa harus menantimu
dalam kesepian dan kesendirian
dalam diamnya detik-detik yang panjang
dalam hampa dan kosong tanpa tepian
Mengapa harus menantimu
jika yang kurasakan hanya luka
jika yang tersisa hanya asa siasia
jika tak tahu apa yang ku damba masih ada
Tapi, ternyata aku masih menantimu.
Comments
Post a Comment