Berdasarkan
data International Baby Food Action
Network (IBFAN) 2014, Indonesia menduduki peringkat ke-3 terbawah dari 51
negara di dunia yang mengikuti penilaian status kebijakan dan program pemberian
makan bayi dan anak (Infant-Young Child
Feeding).
Jumlah
kelahiran di Indonesia 4,7 juta orang per tahun, jumlah bayi yang memperoleh
ASI < dua juta jiwa, 30% ASI sisanya tidak mendapatkan asi eksklusif.
Ditambah lagi dengan serangan susu formula dan berbagai dilema pemikiran ajaib
seperti susu formula lebih keren, juga pemberian
MPASI usia dini dengan pisang, air tajin, dan lain sebagainya. Miris ya?
Surabaya
Oxytocin Journey
Adalah Best Bunda sebuah komunitas
pendukung ASI yang menggagas acara Surabaya Oxytocin
Journey. Meski sampai dalam keadaan basah kuyup, beruntung sekali saya
berkesempatan hadir di acara ini. Bertempat di Fruts New Cafe di kawasan Ngagel
pada tanggal 18 November 2017 kemarin. Bersama dengan Bunda Lic Partic, founder Best Bunda, acara ini diisi
dengan edukasi tentang menyusui. Dikemas dengan santai namun bergizi. Best
Bunda sengaja memilih venue dengan nuansa piknik agar hormon oksitosin, hormon
yang penting dalam memproduksi ASI dapat mengucur deras.
WHO menganjurkan menyusui adalah selama 2
tahun. Namun, ternyata ada dasar yang jauh lebih tua. Yaitu, dalam Al-Qur’an.
Salah satunya surat Al-Baqarah ayat 233. Ketika calon ibu ditanya apakah nanti
akan menyusui atau tdak? Semuanya menjawab iya. Atau paling tidak “Kalau bisa
sih iya” Sayangnya, pada kenyataannya menyusui tak semudah yang diperkirakan.
Setidaknya ada beberapa hal yang harus diperhatikan demi kesuksesan menyusui.
Niat
yang Kuat
“Saya menyusui karena memang sudah
seharusnya begitu..”
“Saya menyusui tentu saja karena rasa
kasih sayang untuk anak saya..”
“Saya menyusui karena ekonomis. Bayangkan
berapa juta yang harus saya keluarkan tiap bulan kalau saya pake susu formula.
Iya kan?!”
Jawaban di atas jamak kita temui saat kita
bertanya mengapa memilih menyusui.
Amru bin Abdullah pernah berkata kepada isteri yang
menyusui bayinya, “Janganlah engkau menyusui anakmu seperti hewan yang
menyusui anaknya karena didorong kasih sayangnya kepada anak. Akan tetapi
susuilah dengan niat mengharap pahala dari Allah dan agar ia hidup melalui
susuanmu itu. Mudah-mudahan ia kelak akan bertauhid kepada Allah
Subhanahuwata’ala.”
Nah loh. Pelajaran yang sangat berharga. Betapa
mungkin kita lupa, bahwa menyusui hendaklah diniatkan ibadah, bukan sekedar
insting. Ini yang membedakan manusia yang menyusui dengan mamalia lain yang
juga menyusui. Menyusui dengan niat ibadah. Insya Allah,
dengan niat ibadah yang kuat, menyusui akan dilakukan dengan keras kepala.
Dasar yang lebih kuat ada di
-Al
Baqarah ayat 233
-Luqman
ayat 14
-Ath-Thalaaq
ayat 6
Masa penyusuan selama 2 tahun, baik
menyusu pada ibu kandung maupun ibu susuan.
Giat
Mencari Ilmu
Saat ini, informasi tentang menyusui bisa
didapat di mana saja. Dari buku, artikel di internet, seminar-seminar bahkan
klinik dan konselor laktasi sudah menjamur di mana-mana. Yang perlu dipastikan
adalah sumber informasi tersebut harus dapat dipertanggung jawabkan.
Diantara informasi tersebut yang paling utama adalah memahami bagaimana
ASI berproduksi, agar kita percaya diri. Karena pada umumnya para ibu mengeluh
ASInya cuma menetes lalu dianggap tidak mencukupi kebutuhan bayinya.
Produksi ASI dipengaruhi oleh hormon
prolaktin dan oksitosin. Prolaktin berfungsi memproduksi ASI. Sedangkan
oksitosin untuk mengeluarkan ASI dari payudara. Oksitosin diproduksi ketika ibu
rileks dan bahagia. Jadi dua hormon itu harus saling berkolaborasi. Percuma
jika ASI diproduksi banyak, tapi ibu dikejar target, stress, tegang dan sejenisnya.
Sehingga ASI juga susah keluar.
Ada banyak faktor pendukung agar ibu dapat
menyusui. Misalnya lingkungan seperti ayah ASI, nenek ASI, atau orang di
sekitar ibu yang mendukung suksesnya ASI sangat berperan.
Memanfaatkan
Lokasi Bersalin yang Pro-ASI
Selain harga, kita juga harus memastikan
fasilitas bersalin di bidan, klinik, atau rumah sakit yang kita inginkan.
Apakah Pro IMD yang benar dan Pro ASI?
Ciri-cirinya adalah bayi dirawat gabung
dalam kamar yang sama dengan ibu, IMD dilakukan sampai bayi menemukan sendiri
puting ibu (biasanya sampai 1 jam), bayi tidak dimandikan dulu, karena aroma
air ketuban mirip ASI sehingga mempermudah bayi menemukan puting ibu.
Pada 72 jam pertama kehidupan bayi,
sebenarnya belum membutuhkan asupan apapun kecuali ASI. Tidak apa-apa jika bayi
sering menangis. Karena kondisi dunia luar tidak sehangat dalam rahim. Susui
dan susui terus.
Kenali tanda cukupnya ASI sehingga kita
bisa percaya diri. Bayi umur 1 hari pipis minimal 1 kali. Umur 2 hari minimal 2 kali. 3 hari 3 kalo.
Sampai umur 6 hari dan seterusnya sampai 6 bulan minimal 6 kali sehari buang
air kecil. Untuk mempermudah memantau memang sebaiknya tidak dipakaikan popok
sekali pakai. Pertambahan berat minimal 500 gram per bulan juga menunjukkan
cukupnya ASI. Sehingga jika sudah terlihat tanda-tanda itu, tidak perlu melirik
susu formula untuk membantu nutrisi bayi.
Mengonsumsi
Makanan yang Cukup dan Bergizi
Mengonsumsi cukup makanan bukan berarti
harus dalam jumlah yang banyak dan sering ya. Asalkan makanan tersebut cukup
untuk memenuhi nutrisi bagi ibu sendiri dan bayinya. Ada banyak makanan yang
disarankan untuk dikonsumsi oleh ibu menyusui untuk meningkatkan kualitas dan
kuantitas ASI. Misalnya gandum dan nasi merah yang kaya asam folat. Telur dan
ikan yang banyak mengandung DHA. Buah dan sayuran yang penuh vitamin dan
mineral. Pastikan makanan yang dikonsumsi bersih dan bebas dari zat berbahaya.
Tidak lupa menambah asupan cairan tubuh. Apabila urine ibu menyusui berwarna
kuning pekat, artinya asupan cairan perlu ditambah.
Jika dirasa perlu dapat juga menambahkan
mengonsumi ASI Booster Tea. ASI Booster Tea adalah minuman yang tidak pahit
yang bisa dicampur dengan madu, gula dan susu. Meskipun namanya tea, ASI
Booster Tea tidak mengandung kafein lho jadi tentu dapat dijadikan sebagai
pengganti tea time. ASI Booster Tea diproduksi dengan bahan alami yaitu
habbatusauda yang dipercaya sebagai penambah ASI dan obat segala penyakit. Fenugreek,
fennel, anise, alpinia powder dan moringa. Aman dikonsumsi ibu menyusui.
Jadi sudah yakin untuk menyusui? Yakinlah,
karena menyusui adalah hak setiap ibu! Selamat menyusui bunda^^
Info yg bagus untuk ibu2 yg sedang ati akan menyusui, terima kasih.
ReplyDeleteSama-sama 😊
Deletesemoga nanti bisa menyusui full asi, aamiin
ReplyDeleteAamiin ^^
DeleteIya nanti anakku dah lahir InsyaAlloh full ASI 😊
ReplyDeleteAamiin.. In syaa Allah. Semoga Allah segera mengijabah doa mbak Vita 💕
Delete